Rabu, 11 September 2013

REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU



REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU
Tere Liye


Judul                           : Rembulan Tenggelam di Wajahmu.
Penulis                         : Tere Liye.
Penerbit                       : Republika.
Kota Tempat Terbit     : Jl, Pejaten Raya No. 40, Jati Padang, Jakarta Selatan.
Tahun Terbit                : Cetakan VIII, Januari 2012.
Tebal halaman             : iv + 426 halaman 20,5 x 13,5 cm


            Setiap manusia pasti memiliki banyak pertanyaan perihal kehidupannya di dunia ini. Banyak sekali pertanyaan yang susah, bahkan tak bisa dijawab oleh orang awam. Mungkin hanya bisa dijawab oleh Yang Maha Esa.
Tere Liye menggambarkan semua itu secara nyata dalam salah satu judul bukunya yaitu Rembulan Tenggelam Di Wajahmu. Buku ini sangat menarik karena dalam setiap penceritaannya memiliki nilai-nilai yang berbeda. Tere pandai sekali merangkai tiap kata sehingga pembaca bisa terbawa dengan sesuatu yang ingin disampaikan lewat novel ini.
Novel ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang hidup tertatih-tatih bernama Rehan/Ray. Dimulai dari Panti tempat dia dititipkan sejak kecil. Di panti itu dia selalu mendapatkan kekerasan fisik karena selalu merasa disalahkan. Dia begitu beruntung karena dia memiliki teman panti yang sangat memperdulikannya. Diar namanya.
Karena merasa tidak betah di panti itu, Ray melarikan diri dan berpetualang menjadi orang yang liar hingga akhirnya dia mulai sukses. Dia juga mendapatkan wanita idamannya yang ia lihat pertama kali di gerbong kereta, dan akhirnya benar-benar mendapatkannya ketika dia sedang menjalankan proyeknya.
Ray menghabiskan sisa-sisa hidupnya di ruang opname sebuah rumah sakit setelah selama 6 tahun terakhir dia didapati selalu sakit-sakitan dan makin hari makin parah. Dia tau akan ada 5 hari terakhir dalam hidupnya untuk memperbaiki segalanya. Dia mengetahuinya setelah sebelumnya dia didatangi orang berwajah menyenangkan (menurutku malaikat) yang mengajaknya melihat kembali kehidupannya. Orang berwajah menyenangkan itu memberi kesempatan Ray untuk mengetahui jawaban dari 5 pertanyaan dalam hidupnya. Apakah kami memang tak pernah memiliki kesempatan untuk memilih saat akan dilahirkan? Apakah hidup ini adil? Kenapa takdir menyakitkan itu harus terjadi? Apakah makna kehilangan? Kenapa takdir sakit itu mengungkungmu?
Itulah 5 pertanyaan yang dijawab oleh orang berwajah menyenangkan sebelum akhirnya dia memberitahu Ray bahwa dia masih diberi kesempatan 5 hari untuk merubah segalanya untuk mempersiapkan bekal perjalanan jauh (mati).
Novel ini banyak memberikan kita pelajaran hidup tentang kesederhanaan, keikhlasan, dan rasa syukur. Kisahnya membuat kita menyadari bahwa perbuatan kita dalam kehidupan berpengaruh kepada kehidupan orang lain walau kita tidak mengetahuinya. Selain itu juga memberikan pengertian pada kita bahwa hidup ini adil, sekejam apa pun takdir memperlakukan kita. Alur yang memikat dan kisah yang terasa hidup membuat kita ikut hanyut dalam cerita.
Setidaknya, selain untuk hiburan, novel ini bisa dijadikan sebagai pelajaran hidup agar menjadi pribadi yang baik dan selalu ikhlas menghadapi segala cobaan yang dilalui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar