REMBULAN
TENGGELAM DI WAJAHMU
Tere
Liye
Judul : Rembulan Tenggelam di Wajahmu.
Penulis
: Tere Liye.
Penerbit
: Republika.
Kota
Tempat Terbit : Jl, Pejaten Raya No. 40,
Jati Padang, Jakarta Selatan.
Tahun
Terbit : Cetakan VIII,
Januari 2012.
Tebal
halaman : iv + 426 halaman
20,5 x 13,5 cm
Setiap
manusia pasti memiliki banyak pertanyaan perihal kehidupannya di dunia ini.
Banyak sekali pertanyaan yang susah, bahkan tak bisa dijawab oleh orang awam.
Mungkin hanya bisa dijawab oleh Yang Maha Esa.
Tere Liye menggambarkan semua itu
secara nyata dalam salah satu judul bukunya yaitu Rembulan Tenggelam Di Wajahmu. Buku ini sangat menarik karena dalam
setiap penceritaannya memiliki nilai-nilai yang berbeda. Tere pandai sekali
merangkai tiap kata sehingga pembaca bisa terbawa dengan sesuatu yang ingin
disampaikan lewat novel ini.
Novel
ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang hidup tertatih-tatih bernama
Rehan/Ray. Dimulai dari Panti tempat dia dititipkan sejak kecil. Di panti itu
dia selalu mendapatkan kekerasan fisik karena selalu merasa disalahkan. Dia
begitu beruntung karena dia memiliki teman panti yang sangat memperdulikannya.
Diar namanya.
Karena
merasa tidak betah di panti itu, Ray melarikan diri dan berpetualang menjadi
orang yang liar hingga akhirnya dia mulai sukses. Dia juga mendapatkan wanita
idamannya yang ia lihat pertama kali di gerbong kereta, dan akhirnya
benar-benar mendapatkannya ketika dia sedang menjalankan proyeknya.
Ray
menghabiskan sisa-sisa hidupnya di ruang opname sebuah rumah sakit setelah selama
6 tahun terakhir dia didapati selalu sakit-sakitan dan makin hari makin parah.
Dia tau akan ada 5 hari terakhir dalam hidupnya untuk memperbaiki segalanya.
Dia mengetahuinya setelah sebelumnya dia didatangi orang berwajah menyenangkan
(menurutku malaikat) yang mengajaknya melihat kembali kehidupannya. Orang
berwajah menyenangkan itu memberi kesempatan Ray untuk mengetahui jawaban dari
5 pertanyaan dalam hidupnya. Apakah kami
memang tak pernah memiliki kesempatan untuk memilih saat akan dilahirkan?
Apakah hidup ini adil? Kenapa takdir menyakitkan itu harus terjadi? Apakah
makna kehilangan? Kenapa takdir sakit itu mengungkungmu?
Itulah
5 pertanyaan yang dijawab oleh orang berwajah menyenangkan sebelum akhirnya dia
memberitahu Ray bahwa dia masih diberi kesempatan 5 hari untuk merubah segalanya
untuk mempersiapkan bekal perjalanan jauh (mati).
Novel ini banyak memberikan kita pelajaran hidup tentang
kesederhanaan, keikhlasan, dan rasa syukur. Kisahnya membuat kita menyadari
bahwa perbuatan kita dalam kehidupan berpengaruh kepada kehidupan orang lain
walau kita tidak mengetahuinya. Selain itu juga memberikan pengertian pada kita
bahwa hidup ini adil, sekejam apa pun takdir memperlakukan kita. Alur yang
memikat dan kisah yang terasa hidup membuat kita ikut hanyut dalam cerita.
Setidaknya, selain untuk hiburan, novel ini bisa
dijadikan sebagai pelajaran hidup agar menjadi pribadi yang baik dan selalu
ikhlas menghadapi segala cobaan yang dilalui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar