Selepas gema adzan yang mengiringi terbenamnya
senja
Semut-semut mulai menampakkan diri
Mereka keluar dari istananya
Menggerombol
Bersama-sama meniti perjalanan jauh
Berakhir di padang ilalang yang begitu luas.
Lantunan sholawat menyapa kehadiran mereka
Satu, dua, puluhan,ratusan, entahlah
Mereka begitu hanyut di suasana larut
Sesekali merasakan usapan doa-doa
Dari lagu yang tak begitu asing
Sedetik berhenti,
Berseling dengan ocehan beberapa penguasa
Yang tak mau tak mendapatkan waktu.
Nada dari pukulan kulit terdengar kembali
Menghanyutkan jiwa.
Lagi-lagi sesi penyampaian wahyu
Lewat lagu indah
Terselip doa diantara kata-kata
sebelum semua dibubarkan
bubar, tumpah, tak beraturan
seketika setelah mereka mengamini
terbalut dingin udara yang menyusup pori-pori
mereka kembali ke istana
didampingi rintikan hujan yang begitu indah
rintikan pertama setelah berpesta dengan doa
“Dian Ramadhan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar